Rabu, 10 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN BERSAMA TOKOH INSPIRATIF DUNIA PENDIDKAN IBU EMI SUDARWATI


Meski dengan tertatih-tatih mengikuti kuliah online belajar menulis pertemuan  ke 4 karena kesibukan pekerjaan, usaha dan bayi kecilku yang berumur 9 bulan, akupun berusaha untuk mengikutinya. karena bergabung di grup belajar menulis ini membuatku semangat dan terkadang merasa malu jika mau menyerah. Karena bapak-bapak dan ibu-ibu  narasumber yang begitu menginspirasi juga merupakan seorang guru dan sungguh mereka luar biasa semangat belajar dan berbuat yang terbaik untuk negeri.

Senin, 8 Juni 2020 Rasa penasaran dalam hati, Siapakah lagi narasumber malam ini?

Narasumber kuliah online kali ini adalah Ibu Emi Sudarwati. Ini dia Currikulum vitae bu Emi Sudarwati yang dikirim oleh omjay!

CURRIKULUM VITAE EMI SUDARWATI

EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia.  Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti  sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.

Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn.  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. 

Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.

Seperti biasa ibu Fatimah sebagai moderator  mempersilahkan bu Emi untuk memulai kegiatan malam itu.

Bu Emi langsung menceritakan pengalaman beliau menerbitkan buku.

Pada tahun 2013. 

Awalnya bu Emi bergabung dengan sebuah kelompok penulis yaitu  PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro) di Bojonegoro  Ada banyak  penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bu Emi mendapat pencerahan dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis tersebut,  yaitu bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada tahun 2014

Awal tahun 2014 Terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.

Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu. Sungguh tokoh inspiratif di dunia pendidikan khususnya di kalangan guru.

Pengalaman luar biasa, penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Pada esok harinya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal .  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku. Luar biasa!!

Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015

Penulis mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Sempat dihantui rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.

Puji syukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Atas prestasi beliau sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahin 2016

Penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.

Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.

Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

TAHUN 2017

Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi Di Kota Batam dan mampir ke Singapura. Sehari di kota Lion menghasilkan sebuah buku dengan judul Dag Dig Dug Singapura.Sebagai juara I Inobelnas, penulis belum boleh mengikuti lomba yang sama. Kesempatan itu penulis gunakan untuk mengajak alumni finalis inobelnas menulis buku yaitu Patungan Buku Inspiratif. Grup alumni itu juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman belajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan  masih banyak lagi buku-buku lainnya.

TAHUN 2018

Tahun 2018 Grup Patungan Buku Guru Inspiratif diubah menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).Penulis banyak diundang ke daerah-daerah lain sebagai narasumber tetapi penulis berinisiatif, hanya menerima undangan jumat sore, sabtu dan minggu.Di Bojonegoro penulis aktif sebagai sebagai guru ahli (GA) di Pusat Belajar Guru ( PBG), pemateri seminar maupun pelatihan, juri lomba-lomba guru

TAHUN 2019

Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.

Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,

Saat ini saya konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.

Setelah sesi menyimak maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Supaya menjadi bisa saya baca dikemudian hari saya akan mulai meresume jawaban beliau.

1. Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau bagaimana?  Jeferson bandung jawabarat

Jawab :

Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin menerbitkan Buku.  Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena saya tidak mau sukses sendirin.  Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.

 2. Untuk pengiriman naskah    atau materi untuk dibukukan,apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yg dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yg harus dibutuhkan?  ( jika Caver dan layout bukan penulis) ibu Aning S dari Pati

Jawab :

Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,bdan biografi penulis.  Sedangkan edit,  layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM kami.  Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.  Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.

Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya.   Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak minimal 10 eks.Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah termasuk edit, lay out, desaig kover dan ISBN.

3. Jika kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yg dipakai dialek mana? apakah dialek di sktr kita? berhubung basa jawa itu bnyk dialeknya. atau ada standar tersendiri? referensi yg dipakai apakah hrs referensi buku berbahasa jawa jg? atau bolehkan referensinya buku bhs ind ?  dr Ika Fitriyati (Yogyakarta)

Jawab :

Saya menulis menghunakan Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran.  Sedang buku cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro.  Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing. Referensi bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.

4. Untuk PTK . Ini asli naskah PTK atau bagamana yang dikirim ke penerbit ?

Jawab :

Naskah PTK harus sudah dirubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan.  Ada pula yang harus disederhanakan.  Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.  Tapi kalau Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh.  Namun ada biaya tambahan 100.000.   Karena tim akan memangkas sesuai kreteria kami.

5. Bagaimana konsep dasar yang ibu berikan kepada anak-anak  agar mereka senang dan mau menulis, hingga bisa Sasi Sabu? Pak Nengah dari Bali

Jawab :

Sebelum mulai pelajaran, saya minta 1 siswa membaca cerita.   Lalu yang lain mendengarkan.   Setelah itu semua membuat ringkasan cerita.  Kemudian secara acak mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur membaca dan lalu menulis.

6. Bagaimana cara Ibu membangkitkan minat siswa untuk menulis sehingga dapat menghasilkan Buku Bersama Siswa? Rasito, guru dari Banyumas.

Jawab :

Membaca dan menulis itu butuh latihan agar menjadi kebiasaan. Jadi awalnya sedikit saya paksa anak untuk mendengarkan cerita dan menulis ringkasan cerita. Lalu membacakan di depan teman-temannya. Kalau tidak mendengarkan kan tidak dapat menulis ringkasan.   Pasti malu lah pas ditunjuk untuk baca ringkasannya. Lama-lama menjadi kebiasaan

7..Apa tips ibu sehingga ibu mendapatkan inobel tingkat Nasional? Jika satu buku satu siswa, darimana sumber dana percetakannya, sedangkan mereka belum mampu mencari uang sendiri? Titin Sumartini dari Subang.

 Jawab :

Tidak ada tips khusus Bu.  Saya jug tidak ada ambisi untuk juara 1.  Niat awal saya hanya ingin belajar.  Jika akhirnya juara, itu bonus dari Allah.   Jangan mudah menyerah ya.  Semangat belajar dan terus berkarya.  Biaya penerbitan dari orang tua siswa.  Tapi kalau ada anak-anak yang kurang mampu, karyanya bagus, saya siap membiayai dengan uang pribadi.

8. Apa perbedaan PTK dan Karya inobel . Apa tantangan terbesar ibu dalam menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa . Adakah tips khusus agar agar mereka mau bergerak, mohon pencerahannya juga ttg Haiku  ?

Jawab :

Karya inobel harus bersifat beda, baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas kita. Saya tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan.  Mengalir saja seperti air.   Agar mereka mau bergerak, kita harus memberi contoh.  Jangan bicara kalau belum melakukan.   Haiku itu puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.  Strukturnya 5:7:5.  Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku kata.  Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata.  Haiku ini aslinya berasal dari Jepang.

9. Buku Antologi yg semacam apakah yang bisa untuk penilaian PAK (kriterianya) ? saya guru mapel bhs Indonesia di SMA , jika saya buat Antologi Puisi Solo, berapa nilai/skor  angka kreditnya ? dan harus berapa halaman ? Ibu Lutfiyah, dari Mojokerto, Jatim

Jawab :

Untuk PAK sebaiknya buku pelajaran atau buku ajar, diktat dll.  Kreterianya bisa baca di buku 4.  Maaf saya tidak hafal. Sedangkan karya inovatif, bisa juga berupa buku puisi atau cerita inspiratif.  Untuk guru Bahasa kalau tidak salah nilainya 4. Jumlah halaman, minimal 50.  Agar bisa diajukan ISBN.

10. Mohon diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa bersemangat begitu dalam menulis. Bagaimana cara ibu mengatur waktu ( menejemen waktu) antra menulis dengan kegiatan lainnya? Suhaimi aceh ..

Jawab :

Agar motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis.  Kalau saya,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua karya pasti akan menemukan takdirnya.  Menulis tidak butuh waktu khusus.  Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin ya.  Baik itu di blog pribadi,  laptop, maupun HP.

Kuliah online diakhiri penyampaian simpulan al :

Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang. Nuwun nuwun rahayu.

Demikian resume hasil perkuliahan yang saya buat semoga bermanfaat.

 

2 komentar:

Cetak sertifikat mailings

 1. Buat sertifikat di canva unduh pdf 2. Ubah pdf ke word 3. Siapkan dokumen Exel yang nama sekolah no 4  klik mailings 5. Pilih select rec...